Kemendikdasmen siapkan revitalisasi 20 sekolah di Poso pascagempa

oleh -80 Dilihat
oleh

Kemendikdasmen siapkan revitalisasi 20 sekolah di Poso pascagempa

Kemendikdasmen RI Siapkan Program Revitalisasi 20 Sekolah di Poso Pascagempa

Mediaex Poso Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia menyiapkan program revitalisasi 20 sekolah yang rusak di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), sebagai langkah cepat memulihkan proses belajar mengajar pascagempa yang melanda wilayah itu pada Agustus 2025. Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat untuk memastikan pendidikan tetap berjalan aman dan berkualitas, meskipun infrastruktur sekolah terdampak bencana.

Latar Belakang Program Revitalisasi

Kebijakan revitalisasi ini muncul sebagai tindak lanjut audiensi antara Pemerintah Kabupaten Poso dan Kemendikdasmen, menyusul permohonan langsung dari Bupati Poso kepada Wakil Presiden RI saat kunjungan kerja ke wilayah terdampak beberapa waktu lalu. Permohonan ini menekankan perlunya intervensi cepat agar kegiatan belajar tidak terhenti dan siswa dapat tetap memperoleh pendidikan yang layak.

“Kami melakukan analisa teknis terhadap laporan dan dokumentasi yang disampaikan,” kata Tenaga Ahli Satuan Pendidikan Aman Bencana Kemendikdasmen, Jamjam Muzaki, dalam keterangan tertulis di Palu, Rabu. Analisis ini mencakup penilaian tingkat kerusakan gedung, jumlah siswa dan guru terdampak, serta kebutuhan mendesak untuk fasilitas belajar sementara.

Rincian Program Revitalisasi

Berdasarkan hasil audiensi dan evaluasi Kemendikdasmen, 20 sekolah yang terdampak gempa akan menerima intervensi revitalisasi dalam dua kategori:

  1. Sekolah Dasar (SD) – 15 unit:

    • Akan memperoleh pembangunan baru atau rehabilitasi gedung.

    • Fokus pada pemulihan ruang kelas yang aman, laboratorium mini, perpustakaan, dan fasilitas sanitasi dasar.

  2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) – 5 unit:

    • Juga termasuk dalam program bantuan revitalisasi tahun ini.

    • Perbaikan difokuskan pada ruang kelas, ruang guru, dan fasilitas penunjang belajar.

Selain rehabilitasi fisik, Kemendikdasmen juga menyiapkan dukungan darurat untuk sekolah yang masih menggelar pembelajaran di tenda atau lokasi sementara, agar aktivitas belajar mengajar tetap aman dan nyaman bagi siswa.

Bantuan Perlengkapan Belajar dan School Kit

Sebagai bagian dari pemulihan pendidikan, para siswa terdampak gempa akan menerima school kit berupa perlengkapan sekolah lengkap, mulai dari tas, buku tulis, alat tulis, hingga seragam. Data penerima bantuan sedang dikumpulkan dan segera dikirimkan oleh Pemerintah Kabupaten Poso ke Kemendikdasmen.

“Langkah ini penting agar siswa dapat kembali belajar dengan semangat, meskipun kondisi sekolah masih dalam tahap pemulihan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Poso, Dedriawan Talingkau. Menurutnya, hingga saat ini terdapat 43 sekolah dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK yang mengalami kerusakan berat akibat gempa, dan puluhan lainnya mengalami kerusakan ringan hingga sedang.

Tantangan Pendidikan Pascagempa

Gempa yang melanda Poso tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga mengganggu kegiatan belajar mengajar dan kesejahteraan psikologis siswa. Banyak sekolah terpaksa menggelar kelas darurat di tenda atau ruang terbuka, yang menghadirkan tantangan tersendiri bagi guru dan siswa, termasuk kondisi panas, terbatasnya peralatan belajar, dan risiko keselamatan.

Selain itu, banyak guru yang juga menjadi penyintas gempa, sehingga mereka harus menyeimbangkan antara pemulihan keluarga, rumah, dan tanggung jawab profesional sebagai pendidik. Dalam konteks ini, dukungan dari pemerintah pusat, termasuk tenaga ahli dan fasilitas, menjadi sangat krusial.

Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah

Program revitalisasi sekolah ini menunjukkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Wakil Presiden RI sebelumnya menekankan bahwa meski kondisi darurat, kegiatan belajar harus tetap berjalan agar anak-anak tidak kehilangan kesempatan pendidikan.

“Kami ingin memastikan bahwa pemulihan pendidikan tidak tertinggal, karena pendidikan adalah fondasi masa depan generasi,” ujar Jamjam Muzaki. Program ini diharapkan menjadi model penanganan pendidikan pascabencana di daerah lain yang rawan bencana alam.

Dampak Jangka Panjang

Revitalisasi sekolah tidak hanya sekadar membangun kembali gedung fisik, tetapi juga mendukung pemulihan psikososial siswa dan guru, menciptakan lingkungan belajar yang aman, dan meningkatkan ketahanan sekolah terhadap bencana. Dengan program ini, diharapkan sekolah dapat menjadi pusat pembelajaran yang tangguh dan inklusif, serta mampu menghadapi tantangan bencana di masa mendatang.

Selain pembangunan fisik, Kemendikdasmen juga merencanakan pendampingan guru dan siswa, termasuk program dukungan psikososial dan trauma healing, agar proses belajar berjalan optimal.

Kesimpulan

Program revitalisasi 20 sekolah di Poso pascagempa adalah langkah strategis pemerintah dalam memulihkan pendidikan di daerah terdampak. Dengan kombinasi rehabilitasi gedung, fasilitas belajar darurat, school kit, dan dukungan psikososial, diharapkan siswa dan guru dapat kembali ke kegiatan belajar mengajar secara normal, aman, dan produktif. Sinergi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini, sekaligus model pendidikan tangguh menghadapi bencana di Indonesia.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.